Uang Nasabah Hilang , Bank Mandiri Salahkan Virus Komputer


Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan, aksi pencurian data nasabah atau di kenal " phising " dengan korban Firdaus, warga Bengkulu yang kehilangan Rp 49. 157. 889 di rekening, disebabkan oleh virus yang disebar di computer. 

 " Kami sudah terima pengaduan Ayah Firdaus atas transaksi transfer sebesar Rp 49. 157. 889. Kami juga sudah lakukan penelusuran atas pengaduan itu. Dari hal semacam itu, kami merasakan Ayah Firdaus terindikasi jadi korban penipuan yang dikerjakan oleh pihak yg tidak bertanggungjawab dengan mengambil data nasabah lewat virus yang disebarkan ke computer punya yang berkaitan, " kata Rohan Hafas lewat SMS pada Kompas. com, Senin (10/8/2015). 

Berkenaan masalah ini, dia meneruskan, Bank Mandiri sudah melaporkannya pada Otoritas Layanan Keuangan (OJK) juga sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam merespons keluhan nasabah atau orang-orang. 

 " Kami bersimpati atas musibah yang dihadapi Ayah Firdaus. Tetapi, kami menyayangkan, nasabah memberi info yg tidak benar tentang saldo Rp 100 triliun, serta hal semacam ini bisa menyebabkan konsekwensi hukum. Saldo itu adalah tulisan tangan nasabah berkaitan, " imbuhnya. 
Juga sebagai institusi yang patuh azas, Bank Mandiri bakal mensupport pihak berwajib untuk merampungkan masalah ini, sekalian menghindar masalah itu terulang kembali hingga tak mengganggu perkembangan industri perbankan nasional. 

Ia juga mengemukakan bahwa orang-orang butuh mewaspadai permintaan-permintaan mencurigakan, seperti sinkronisasi token. Orang-orang tak perlu ikuti perintah itu. Bila hadapi keinginan yang disebut, orang-orang bisa melaporkannya ke contact center bank berkenaan. Nasabah Bank Mandiri bisa melaporkannya ke Mandiri Call 14000 atau lewat account @mandiricare. 
Bantah berbohong 

Disamping itu, Firdaus menyanggah info dari pihak Mandiri bahwa duit Rp 100 triliun itu tidak pernah masuk ke rekeningnya. 

 " Saya mempunyai rekaman video serta fotonya. Lagian untuk apa saya berbohong, duit saya hilang hingga saat ini tidak terang pertanggungjawabannya, " ungkap Firdaus. 

Pada awal mulanya, dalam konferensi pers, Sabtu (8/8/2015) di Bengkulu, salah satu nasabah bernama Firdaus menyampaikan, momen itu berlangsung pada tanggal 15 Juni 2015. Waktu itu, ia lakukan transaksi lewat mobile banking sejumlah Rp 8. 465. 000. Sesudah transaksi sukses, ia lalu lakukan penelusuran saldo, serta terperanjat tahu saldonya banyak menyusut, kian lebih nilai transfernya waktu itu. 

 " Sesudah lakukan penelusuran, nyatanya duit saya terpotong Rp 49. 157. 889 yang ditransfer ke BTN cabang Nusa Dua, Bali, atas nama Risto Matillah, yang disebut warga negara Finlandia, " kata Firdaus. 

Lalu, pada tanggal 19 Juni 2015, ia mengecek saldo lewat internet banking, serta ada duit masuk ke rekening sejumlah dengan duit yang hilang. 

 " Duit saya kembali, namun tak dapat ditarik. Saya lalu segera telephone pihak Mandiri, mereka merekomendasikan untuk lakukan log out. Sesudah log in lagi, masuklah duit Rp 100 triliun ke rekening saya. Saya segera memberitahu pihak bank, serta waktu itu segera diblokir. Saat saya log out lagi, nyatanya bekas saldo saya tinggal Rp -9. 999, " katanya. (Kontributor Bengkulu, Firmansyah)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar