Pasca Idul Fitri, wacana reshufle Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selalu menguat. Tetapi, perombakan menteri di umur pemerintahan yang nyaris satu tahun ini juga nyatanya tak ada kekompakan pada Presiden Joko Widodo yang berkesan pasif dengan Wakil Presiden Juiceuf Kalla yang lebih ngotot.
Diamnya presiden di dalam santernya gosip reshuffle ini nyatanya untuk peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, janganlah ditafsirkan bahwa presiden tak sepakat reshuffle. Hal semacam itu didasari posisi Jokowi juga sebagai presiden memanglah mesti seperti itu.
“Diamnya presiden mencerminkan sikap yang tidak mau gosip reshuffle mengganggu kemampuan kabinet. Terlebih Jokowi yaitu pemimpin yang datang dari Jawa, diam bukanlah bermakna tak sepakat, ‘menganggukkan kepala belum pasti sepakat, ” tutur Karyono pada indopos. co. id di Jakarta, tempo hari (24/7).
Lantas, siapapun yang bakal direshufle? Karyono juga menjawab, bisa saja perubahan beberapa pembantu presiden itu bakal berlangsung di kelompok profesional. Hal semacam itu didasari pertimbangan Jokowi yang mau menjaga jabatannya sampai lima th..
“Saya lihat sikap Jokowi yaitu mau bangun pemerintahan yang stabil, jadi mungkin saja Jokowi bakal mengakomodir partai politik diluar koalisi Indonesia Indonesia Hebat (KIH). Atau memasukan semua partai yang ada jadi Koalisi Nasional dengan menteri profesional, ” tukasnya.
Tetapi, bila memanglah masih tetap berlangsung pertentangan dari KIH, jadi salah satu partai yang paling mungkin saja untuk ditarik, ucap Karyono yaitu Partai Amanat Nasional (PAN).
“Saya mengira PAN yaitu yang paling mungkin saja diakomodir masuk kabinet serta bisa di terima oleh anggota KIH yang lain. Ini terlebih sosok Zulkifli Hasan yang tampak dekat ke seluruhnya partai. Serta partai ini yang paling tampak tak terlampau frontal menyerang pemerintah, ” tandasnya.
Disamping itu, menyikapi isu bahwa PAN bakal ditarik di kabinet, sebagai ketua umum, Zulkifli Hasan juga mengakui sampai sekarang ini partainya terus ada diluar pemerintahan.
“PAN bakal senantiasa jadi mitra gawat pemerintahan. Yang baik untuk rakyat juga bakal kami dukung, serta yang buruk yang pasti kita kritik. Lantaran kami lebih nengedepankan politik kebangsaan untuk kemaslahatan negeri, ” katanya yang juga mengakui belum pernah ada perbincangan dengan Jokowi berkenaan reshufle ini.
Lebih Lanjut, dengan cara pribadi, ia juga mensupport ada reshufle bila pemerintahan telah berusia satu tahun. “Selalu saya katakan, reshufle umumnya rasionalnya setahun pemerintahan. Namun jika telah satu tahun lumrah serta masuk akal (direshufle, Red), ” tegasnya.
Di ketahui, Kabinet kerja Jokowi yang sejumlah 34 orang sudah dilantik pada 27 Oktober 2014. Dengan komposisi 16 orang dari parpol, serta 18 dari kelompok profesional.
Di tempa t tidak sama, PDI Perjuangan mengakui menyerahkan seutuhnya masalah reshuflle kabinet kerja yang sampai kini hangat dibicarakan elemen orang-orang pada Presiden Jokowi. (dil)
0 komentar:
Posting Komentar