 |
Komandan militer Swedia, Sverker Goransson, menuduh pilot pesawat jet tempur Rusia telah berperilaku agresif di Eropa Utara. Pesawat jet tempur Rusia hampir melekat pesawat Angkatan Hawa Swedia, bahkan juga melepas serangan flare.
Tudingan itu di sampaikan Goransson dalam seminar di pulau Gotland, Swedia, Senin lantas. Menurut dia, Rusia telah tidak mematuhi ketentuan normal yang diperagakan oleh pesawat militernya saat bermanuver di hawa.
Goransson mencontohkan, pesawat jet tempur Rusia terbang dengan jarak yg tidak aman dari pesawat Swedia. Menurut dia, serangan flare suatu pesawat tempur umumnya dipakai untuk mengalihkan manuver rudal.
“Perilaku mereka (Rusia) lantaran imbas dari sanksi pada tingkat paling tinggi. Bila tak, mereka akan tidak melakukan tindakan seperti ini, ” tuturnya, seperti ditulis news. com. au, Kamis (2/7/2015).
Disamping itu, NATO sudah memperhitungkan pilihan untuk menyikapi ancaman yang diakibatkan oleh aksi Rusia yang makin berani serta agresif.
Angkatan Laut dari 28 anggota NATO bersua di London pada minggu ini untuk mengulas operasi maritim Rusia. ”Kehadiran maritim internasional Rusia sudah tumbuh dengan cara penting dalam satu tahun lebih paling akhir, terutama mulai sejak krisis Ukraina meletus pada th. 2014, ” kata komandan senior NATO Jenderal Adrian Bradshaw.
”Federasi Rusia sudah membayangi serta mungkin saja menghimpun data intelijen dari negara-negara NATO terutama unit Angkatan Laut di Baltik, Atlantik, Laut Tengah serta Laut Hitam, dengan memakai cara yang bisa dikira berani serta terkadang agresif, ” katanya.
Pihak Rusia belum menyikapi tuduhan militer Swedia masalah manuver pesawat jet tempurnya yang sudah lakukan serangan flare. Serangan ini berbentuk “tembakan” sinar kilat yang mengganggu pandangan pihak musuh.
0 komentar:
Posting Komentar