 |
Beberapa buruh serta aktivis menuntut anggota DPR Fahri Hamzah mohon maaf atas pernyataan kontroversialnya. Dia menyebutkan tidak hadir di DPR dapat lebih longgar, tidak sama dengan tidak hadir untuk buruh pabrik.
Fahri menyebutkan anggota DPR cuma harus ada untuk memutuskan. Bukanlah tidak hadir untuk datang serta gajian seperti buruh pabrik.
" Teori hadirnya di parlemen tidak sama dengan di pabrik, Hadirnya di parlemen yaitu voting right, ada untuk memutuskan, bukanlah seperti buruh pabrik yang ada untuk terima upah, " kata Fahri Hamzah 3 Juli lantas.
Perkataan Fahri menyinggung banyak kelompok. Nur Hayati bikin petisi di change. org berjudul :
" Fahri Hamzah, Tarik penyataan anda serta Mohon maaf atas pernyataan anda perihal buruh pabrik yang menyakiti kami. "
" Fahri Hamzah, apakah kau tahu, entrepreneur tak memberi ke kami dengan cara cuma-cuma gaji ke kami, namun kami mesti bekerja penuh, minimum 40 jam 1 minggu bahkan juga dapat 70 jam 1 minggu, serta kerap tak dapat nikmati matahari dirumah, bekerja dengan bercucuran keringat, berdesakan-desakan di angkutan umum dengan keselamatan yang rendah, bergulat dengan debu serta kehujanan untuk hingga di pabrik, serta terkadang dimaki-maki seperti binatang oleh atasan lantaran mereka juga ditekan untuk tuntutan menguber tujuan produksi serta gaji yang kami terima jauh dari kata layak serta dengan gaji yang masih tetap minimal, gaji kami juga masih tetap mesti di potong untuk jaminan-jaminan sosial yang semestinya jadi tanggung jawab negara apabila kami tak ada kerja, jadi kami buruh pabrik bakal di PHK, serta meskipun kami rajin ada, kami akan terus terserang PHK bila entrepreneur telah tak inginkan kami bekerja pada mereka. "
Dalam dua hari, telah kian lebih 2. 700 orang mensupport petisi ini. Mereka mengakui geram dengan pernyataan Fahri.
0 komentar:
Posting Komentar